Bagaimana Cara Menulis dengan Mudah?
Resume ke :10
Gelombang : 29
Hari /tanggal : Senin ,17 juli 2023
Tema : Menulis Itu Mudah
Nara Sumber : Prof .Dr Ngainun Naim
Moderator : Yandri novita sari,S.Pd
Pertemuan ke-10 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN ) PGRI di buka oleh moderator ibu Yandri novita sari,S.Pd atau ibu Ayang dengan sebuah puisi yang memotivasi peserta untuk menuliskan ide dan pikiran yang ada di dalam dada ke dalam tulisan
Tinggal caranya saja lagi " Bagaimana menulis itu supaya lebih mudah,tentunya ada resepnya ,dan resepnya akan kita temukan di KBMN pada pertemuan ke -10 sesuai dengan tema yaitu Menulis dengan Mudah.
Moderator juga memberi saran kepada peserta yang sebagian besar adalah guru karena sebagai guru. tentunya menemukan murid dengan berbagai perilaku, mulai dari murid yang kutu buku, berprestasi.. Suka jailin temen-temannya, bikin rusuh di kelas, tidur dan berbagai tingkah lucu mereka.
Demikian juga dengan kelucuan dengan guru guru, keakraban, suka duka selama mengajar.hal hal seperti itu bisa diabadikan dalam sebuah tulisan.Sehingga kita bisa punya kenangan yang dirangkum untuk di baca di saat masa pensiun nanti.
Selanjutnya kita temui Narasumber materi Menulis itu Mudah yaitu Guru Besar sekaligus Profesor, bapak Prof. Dr. Ngainun Naim. Berasal dari Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek..
Memulai materi Menulis itu mudah Bapak Prof Ngainun Naim memberikan tulisan berjudul " Perjalanan dan Perjuangan Mencari Sarapan di Tana Toraja ".Begitu mudah dan lancarnya kata -kata mengalir dalam tulisan beliau sehingga saya sebagai pembaca serasa ikut berada dalam perjalanan itu.
Menurut bapak Profesor Tulisan pengalaman menjadi model tulisan yang saya kira mudah untuk dibuat..Seperti tulisan beliau berupa kisah perjalan yang merupakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Benarkah menulis itu mudah? jawabannya bisa benar bisa tidak, Mudah bagi yang sudah terbiasa.Tidak bagi yang belum terbiasa.. Sekarang bagaimana caranya agar bisa mudah?
Beberapa hal agar menulis itu bisa mudah
.
1.Tulislah apa yang diketahui. dan jangan menulis yang tidak Anda ketahui.
Bapak profesor memberikan contoh tulisannya mengenai silaturrahmi dan mengenai kisah mudanya ketika senja berada di sawah mencari rumput untuk memberi makan kambing.Saya bisa membayangkan bagaimana matahari tenggalam berwana kuning kadan-kadang kemerahan sungguh indah sekali tidak kalah dangan sunrise di pantai.Semua tulisan itu di tulis berdasarkan pengalaman
Bapak profesor juga menyarankan untuk menceritakan pengalaman sehari-hari kepada peserta KBMN PGRI yang sebagian besar adalah guru.
2. yakinkan dalam diri bahwa menulis itu memang mudah.
Jangan berpikir kalau menulis sulit..Kita harus bisa membedakan antara pikiran dengan praktik Anda dalam menulis.Pikiran itu kunci penting yang menentukan tindakan.
Apabila kita menganggap menulis itu sulit maka kemungkinan besar kita akan berhenti.Tetapi jika menganggapnya mudah, maka nantinya kita akan diberi kemudahan dan Hambatan akan bermetamorfosis menjadi tantangan.
3. Menulislah sedikit demi sedikit.
Menulis itu tidak harus banyak tetapi konsisten dan selalu menamkan motivasi diri untuk menulis dan membuat tulisan pada setiap ada kesempatan.Jika tidak terbiasa menulis di komputer atau handphone tapi terbiasa menulis tangan,
Komputer atau hape itu hanya alat. tidak menentukan seseorang itu produktif menulis atau tidak.Yang penting niat dan bersegara untuk menulis.
Kalau seseorang itu ada niat untuk menulis dan mau melaksanakan niatnya maka apapun alatnya tidak akan mempengaruhi .tak ada rotan akarpun jadi.Begitulah peribahasanya.
Saya tertarik dengan menulis dengan teknik ngemil ,satu teknik menulis dari Hernowo seperti diberitahukan oleh nara sumber . Sebagaimana makan sedikit demi sedikit (ngemil), menulis secara ngemil adalah menulis yang dilakukan sedikit demi sedikit. Setiap tahap menulis dijalani dan dinikmati. Sepanjang dilakukan secara istikomah, hasilnya akan luar biasa.
Di samping itu saya juga salut dengan bapak profesor, tenyata beliau masih menulis dengan tangan,beliau berikan fotonya dan saya lihat tulisannya sangat bagus dan rapi.
4. Tulis apa yang ada dalam pikir. Jangan pikir apa yang akan ditulis.
5. Jangan menulis sambil dibaca atau diedit.
Jadi kalau menulis itu fokus mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran.tulis saja dulu sampai selesai ,kalau sudah selasai baru di edit waktunya tidak perlu bersamaan dengan menulis.kalau menulisnya malam maka mengeditnya bisa dilakukan besok siang
Terakhir bapak profesor memberikan slogan yang d di cetuskan oleh AA Gym yang dulu sangat terkenal. yaitu slogan 3M.
M: Mulai dari diri sendiri
M: mulai dari hal kecil.
M: mulai sekarang juga.
"Menulis itu mudah ketika DIPRAKTIKKAN, bukan hanya DIDISKUSIKAN".
Selanjutnya adalah sesi pertanyaan ,beberapa pertanyaan yang menarik hati saya diantaranya :
Pertanyaan ibu Aripa guru di SMAN Muaro Jambi Kapan awal profesor menulis Dan apa motifasi pertamanya sehingga sampai sekarang masih asik saja menulis?
Bapak Profesor menjawab . bahwa ia ingin menulis itu sejak SMP karena termotivasi oleh guru bahasa Inggris yang saat itu juga seorang penulis.
Motifasi awalnya hanya meniru.,namun seiring waktu, motifasi menulisnya jadi berubah karena memerlukan biaya untuk kuliah..Kalau sekarang beliau menulis karena hobi dan merasakan berkah yang maha kuasa.
Pertanyaan sdari Darti Isyanti dari Jakarta utara. yang menyatakan keinginannya untuk mempunyai buku solo yang tujuannya supaya semua praktisi pendidikan dapat membaca bukunya. bagi pemula apakah cita cita itu terlalu tinggi dan sulit ? Ataukah memulai menulis hal-hal yang dimulai dari diri sendiri dulu ? kemudian apakah menulis buku ilmiah itu harus selalu mencantumkan buku referens?
Jawaban nara sumber Tidak ada yang tidak mungkin. ,cita-cita seperti itu standar saja.. Semangat dan terus mencoba..Selanjutnya bapak Profesor memberikan tulisannya untuk memberi spirit literasi https://www.spirit-literasi.id/2016/02/buku-berbasis-status.html.KaUntuk tulisan ilmiah memang harus ada referensinya..
Pertanyaan dari ibu Rahmi dari Bogor
1. Saya kalau sudah menulis, jujur sering lupa waktu , bagaimana caranya agar kita terhindar dari penyakit tersebut Prof ? Maaf...sblmnya Prof..
2. Perihal 3M Prof,
Menulis dari diri sendiri, maksudnya ?
Bapak nara sumber menjawab ,supaya tidak lupa waktu untuk menulis perlu ada komitmen.,ada batas waktu untuk menulis kalau sudah cukup waktunya segera berhenti walaupun sedang asyik-asyiknya. karena daya tahan tubuh kita ada batasnya.
Menulis mulai dari diri sendiri itu artinya membangun kesadaran untuk menulis. Bukan dipaksa oleh orang lain..
Pertanyaan dari bapak Ahmad Soleh dari Jakarta
1. Apakah setiap habis menulis kita harus memberi jeda sebelum di edit dan berapa lama waktu yang di butuhkan?
2. Agar menulis menjadi hal menyenangkan apa saja tipsnya?
Jawaban nara sumber untuk pertanyaan pertama , memberi jeda waktu antara menulis dan mengedit itu adalah tips sukses beliau dalam menulis, Jadi tidak perlu terburu-buru. Tulisan yang sudah selesai akan dibaca dulu berulang beberapa kali.
Waktu yang diperlukan antara menulis dan mengedit "Relatif." Tergantung. Kadang beberapa jam. Kadang juga beberapa hari.Tetapi orang lain tidak perlu sama ,yang penting komitmen untuk menulis tetap di jaga..
Sedangkan bagaimana caranya agar menulis itu menyenangkan adalah dengan bersyukur dengan pencapaian yang di raih dari menulis ..
pertanyaan terakhir dari ibu Mayarina dari UPTD SMP Negeri 1 Kisaran. yang dimulai dengan cerita bahwa menulis seperti yang saat ini sedang digeluti Namun kadang ga kuat kalau baca tulisan terkhusus dari buat resume selama ini sepertinya agak kaku isinya.
Tapi ketika dengar penjelasan pak Profesor sepertinya menulis itu menyenangkan. Apakah itu hanya sekedar cita cita. Bagaimana supaya menulis. itu menyenangkan ..dan enak di baca..
Jawaban bapak Profesor ,tulisan yang mengalir itu hasil dari proses panjang., tidak instan.
Bukan cita-cita. Teruslah menulis. Suatu saat, tulisan akan indah.
Di dalam catatannya yang berjudul "Menulis dan Kebiasaan " bapak profesor menyerukan kepada setiap orang yang i ingin sukses menulis, bahwa langkah membangun kebiasaan cukup penting untuk direnungkan. Langkah ini bisa menjadi kunci rahasia yang penting untuk dimiliki. Lewat kebiasaan, proses menulis akan terus berjalan sepanjang waktu.
Setelah berakhirnya pertanyaan dan sudah terjawab semua , moderator meminta kepada nara sumber untuk memberikan closing statement.Dan statement bapak profesor pada akhir pertemuan ke-10 ini adalah "Menulis itu proses yang terus-menerus".
Pertemuan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada nara sumber atas ilmu yang berharga yang telah diberikan.Dan semoga kita semua bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah di bagikan oleh Prof. Dr.Ngainun Naim malam ini.
Sebelum undur diri Yandri Novita Sari selaku moderato Mengutip kalimat dari Thomas Alva Edison “one percent inspiration, ninety nine percent perspiration”,
yaitu “Satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen kerja keras".
atikan Hal Yandri novita sari,S.PdBerikut Ini!
Resume ke- : 10
Gelombang : 29
Tema : Menulis itu Mudah
Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim
Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd
Komentar
Posting Komentar