Banjir kanal jembatan patah,
Jatuh ke semak di pinggir kali,
Salam kenal saya mas Miftah,
Dari Demak berjuluk kota wali.
Menurut bapak Miftah ,kalau berbicara soal pantun, pasti ingatan kita langsung tertuju pada saudara kita di pulau Sumatera yaitu suku bangsa Melayu.
Ciri-ciri pantun.
Satu bait terdiri atas empat baris
* Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
* Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
* Bersajak a-b-a-b
* Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
*Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud
Ciri-ciri ini tidak bisa dikurangi atau di tambah.
Perbedaan pantun dengan karya sastera lainnya :
Izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,
Pergi ke pasar membeli delima
Pulangnya mampir ke toko zaitun
Marilah kita sambut bersama-sama
Mas Miftah narasumber Kaidah Pantun
Pantun ini terdiri dari:
Baris pertama ada 11 suku kata.
Baris kedua ada 11 suku kata.
Baris ketiga ada 12 suku kata.
Baris keempat ada 12 suku kata.
Baris pertama dan kedua (sampiran) tidak berhubungan dengan baris ketiga dan keempat (isi) dan Sajak A-B-A-B.
Untuk melihat perbedaan pantun dengan bentuk karya sastera yang lain ,Mari kita perhatikan contoh berikut.
Contoh Syair:
Ke sekolah janganlah malas,
Belajar rajin di dalam kelas,
Jaga sikap janganlah culas,
Agar hati tak jadi keras.
Ada empat baris.
Persajakan A-A-A-A (lihat bunyi akhirnya, memiliki bunyi yang sama "as").Baris pertama, kedua, ketiga dan keempat isinya saling berhubungan.
Contoh gurindam:
Jika selalu berdoa berdzikir,
Ringan melangkah jernih berpikir.
Hanya terdiri atas dua baris.Memiliki hubungan sebab akibat.Bersajak A-A
Contoh gurindam yang lain:
Jika rajin zakat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah.
Tips cara mudah membuat pantun dengan cepat.
- Pahami terlebih dahulu ciri-ciri pantun
- Kuasai perbendaharaan kata'
Contoh:
- Tahu, bahu, perahu, suhu.
- Baik, naik, Daik, asyik.
- Cinta, pelita, kata, jelita, kota.
- Datang, petang, batang, kentang.
- Suka, cempaka, cuka, Malaka.
Perbendaharaan kata bermanfaat agar bisa menjadikan Rima menjadi sama. Karena sejatinya pantun menonjolkan keindahan kata.
Bagaimana jika , tidak memiliki pembendaharaan kata dengan bunyi yang sama?
Bisa diselesaikan dengan menjelajah dan berselancar di kuncitts.com.Usahakan dalam memilih kata untuk Rima, jangan hanya satu huruf akhir yang sama bunyinya. Minimal dua atau tiga huruf
3. Dalam membuat pantun akan lebih mudah jika menulis baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.
Dalam membuat pantun usahakan menghindari penggunaan nama merk dagang atau nama orang.
Bapak miftah memberikan tantangan kepada peserta KBMN untuk melengkapi pantun. Dan yang berhasil melengkapi adalah ibu Aripa dari Muaro jambi yang memang sering kali membagikan pantunnya di KBMN ini.
Kain sutra berjejer dengan katun
Akar keladi di dalam tanah
Apa tanda insan yang santun
Akal diisi ilmu berguna
Pantun ini terdiri dari empat baris
Baris pertama terdiri 11 suku kata
Baris kedua terdiri 10 suku kata
Baris ketiga terdiri 9 suku kata
Baris keempat terdiri 10 suku kata
Walaupun masih belum sepenuhnya memenuhi kaidah pantun ,karena baris kedua dan keempat belum sama rima.
Namun kelihatannya ibu Aripa berbakat dalam membuat pantun .Dan Hadiah buku dari bapak Miftah akan terbang ke Jambi.Selamat!
Sesi selanjutnya adalah sesi pertanyaan ,ada beberapa pertanyaan yang bisa saya catat diantaranya
Pertanyaan dari ibu Lah Sutinah dari Bandung
1. Apakah jumlah kata dalam pantun, baik sampiran dan isi harus sama? atau yang terpenting akhirannya sama?
2. Mohon pengalaman Bapak dalam mengajarkan atau mengenalkan pantun untuk didiknya.
Nuhun.
Jawaban Bapak Miftah
1. Silakan cermati kembali ciri-ciri pantun. Alangkah lebih baiknya jika dalam pantun memakai empat atau lima kata. Mengapa demikian? Karena terkait jumlah suku kata yang akan dihasilkan.
2. Pengalaman mengajarkan pantun untuk anak didik. Sebelum mengenalkan pantun, saya perbanyak perbendaharaan kata. Misal setiap jam istirahat atau pulang sekolah, saya memberi tebakan. Carilah kata yang memiliki bunyi sama. Jika perbendaharaan kata murid sudah lumayan banyak, baru kita kenalkan pantun.
Pertanyaan dari Patonah dari Tangerang
Apakah penulisan pantun itu harus selalu bersajak a-b- a-b
Karena pernah mendengar ada orang berpantun dengan bersajak a-a-a-a
Bagaimanakah kaidah dalam berpantun yang sebenarnya?
Jawaban bapak Miftah
Untuk kaidah pantun memang harus bersajak A-B-A-B.Bisa saja pantun bersajak A-A-A-A, namun itu akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri.
Pertanyaan ibu Aripadari Muaro jambi
Untuk menyamakan rima itu harus menyamakan kata belakangnya saja.kata didepan tidak diperhitungkan?
Mas miftah menjelaskan bahwa malam ini beliau sengaja mengenalkan Rima belakang atau Rima akhir saja.Agar lebih mudah memahami kaidah pantun
Tetapi ada juga Rima yang lain (Rima tengah dan akhir, Rima awal, tengah dan akhir serta Rima lengkap?
Pantun pembuka oleh ibu Gina adalah merupakan contoh rima tengah dan akhir
Mawar sekuntum kecillah dahan,
Daun salam tumbuh di kota,
Assalamualaikum saya ucapkan,
Sebagai salam pembuka kata
Demikian juga pantun perkenalan dari mas miftah merupakan contoh rima tengah dan Akhir
Di akhir pertemuan Mas Miftah mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan.dan memberikan closing statement sebagai motivasi kepada peserta.
"Fokus pada satu hal yang dikuasai'.
Teruslah berkarya, berdedikasi dan menginspirasi.
Serta pantun penutup:
Biji selasih jangan dimakan,
Batang tebu akar seruntun,
Terimakasih saya ucapkan,
Bapak ibu kelas kaidah pantun.
Pergi berkelah menjaja katun,
Saudagar Arab di tengah pekan,
Segala madah telah disusun,
Salah dan khilaf mohon dimaafkan
Mengakhiri pertemuan ,sebagai ucapan terima kasih kepada Mas miftah ibu Gina sebagai moderator memberikan sebuah pantun .
Bersama Asih membeli ikan
Ikan Mas Kesukaan Iwan
Terima kasih saya ucapkan
Untuk Mas Miftah yang menawan
Komentar
Posting Komentar