Resume ke : 14
Gelombang : 29
Hari/Tanggal : Rabu, , 26 Juli 2023
Tema Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Lely Suryani, S.Pd. SD.
Pertemuaan ke 14 dilaksanakan Rabu malam tanggal 26 Juli 2023,Om Jay dengan Tim solidnya memberikan semangat da n dukungan kepada para peserta KBMN sebelum pertemuan di buka oleh moderator..Om Jay.berpesan kepada peserta KBMN untuk menyiapkan amunisi untuk belajar seperti genderang mau perang..Pertemuan ke-14 ini mengambil tema Konsep Buku Non Fiksi dengan nara sumber Ibu Musiin ,M.Pd dan di pandu moderator Lely Suryani,,SPd .SD ,
Pertemuan di buka ibu lely denagan penuh Puji syukur yang selalu di panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan semesta alam. karena rahmat dan karunianyalah pertemuan malam ini terlaksana dengan baik dan lancar
Demikian juga Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi kitaMuhammad SAW, beserta keluarga dan para pengikutnya. hingga akhir Zaman
Ungkapan Rasa hormati disampaikan kepada Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd., selaku guru KBMN dan Ibu Musiin, selaku Narasumber dan juga kepada para peserta KBMN PGRI yang tergabung malam ini
Tidak terkecuali TSO, yang selalu siaga bekerja keras memberi dukungan dan apreseasi demi kesuksesan dan kelancaran KBMN, semoga bahagia selalu .
Disertai dengan do'a semoga seluruh peserta KBMN Gelombang 29 yang sentiasa penuh semangat untuk belajar dan semoga ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat. dalam kebaikan Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Tak terasa, KBMN Gelombang 29 sudah berjalan hampir separoh perjalanan , dan malam ini adalah pertemuan yang ke 14, dari 30 pertemuan ditambah acara pembukaan dan penutupan.
Ibu Lely bercerita bahwa mulai Gelombang 28, ada kebijakan dan peraturan baru bagi peserta yaitu wajib menyelesaikan pembelajaran 30 pertemuaan lengkap dengan resumenya.
Sama seperti gelombang 29 ibu Lely yang alumni gelombang 23 juga harus berkutat menyelesaikan dan mengumpulkan resume pada setiap pertemuan..
Kadang Keringat dingin terasa karena acap kali harus berlari menyetorkan resume, dan mengejar terbitnya buku solo, telah berbuah manis. Menurut cerita bu lely..Dan akhirnya sertifikat yang diidam idamkan akhirnya bisa diperoleh.
Cerita bu Lely bisa di jadikan buat penyemangat bagi peserta KBMN gelombang 29, Harus diterima pernyataan beliau yang menyatakan bahwa suatu keberhasilan butuh perjuangan yang konsisten..Demikian juga belajar diperlukan sepanjang masa, dan jika ingin menjadi penulis hebat harus rajin membaca
Walaupun beliau kurang aktif didalam kegiatan KBMN disebabkan oleh hal lain yang sama- sama perlu mendapat penanganan yang tepat.Salah satunya dipercaya sebagai editor di portal berita mitra KBMN yaitu Melintas.id.
Sebelumnya materi dimulai Ibu Lely memperk \enalkan nara sumber yaitu ibu Musiin M.Pd sebagai nara sumbe.
Ibu Musiin,M.Pd atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang
di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa
Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan
sebagai Kepala Sekolah di SMPN 3 Grogol.
Pertama
kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah
lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun
1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri
Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.
Kecintaan akan
profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC
Singapura tahun 2015.
Pengalaman mengajar
dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE
Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.
Di lingkungan dunia
pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan
tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri.
Karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:
1.
Digital
Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z
2.
Literasi
Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi
(Karya bersama Prof Eko)
3.
Selaksa
Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
4.
Ukir
Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)
5.
Cergam
Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
6.
Modul
Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
7.
Menulis
Artikel populer di majalah online
Editor Buku
1.
Kaulah
Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
2.
Kisah
Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)
Menjadi penulis buku non
fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah
berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.
Ibu Musiin adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8, yang di awal bergabung di kelas menulis Om Jay juga belum mempunyai karya.Jadi peserta KBMN tidak perlu khawati dan tetap optimis suatu saat juga akan menghasilkan karya yang bermanfaat.
Tidak harus menulis buku ke penerbit mayor, menulis bisa dimulai dari blog atau mengirimkan karya ke penerbit minor. Untuk membangun branding sebagai penulis bisa dimulai dari hal sederhana namun konsisten dan menjadi stimulus untuk mebuahkan hasil karya yang hebat.
Menurut cerita Ibu Musiin gelombang 8 terbentuk di saat pandemic Covid 19, yang tentu saja situasi dan kondisinya tidak sama dengan saat ini,era kurikulum merdeka Kesimpulannya berproseslah mengikuti perkembangan jaman yang tiap detik berubah.
Ibu Musiin dengan kesembilan temannya dari gelombang 8 berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof Eko dan menjadikan buku hasil karya mereka dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline.
ibu Musiin meminta peserta untuk menyimak gambar cover sebuah buku yang berjudul Is therea book inside you?("Apakah ada buku di dalam dirimu") karangan Dan Poynter.
Buku tersebut sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Tahun demi tahun telah kitajalani banyak peristiwa yang rasakan dalam kehidupan kita baik sedih maupun bahagia .
Hal yang demikian diserahkan kepada setiap individu apakah mau dituis dalam bentuk buku atau tidak.
Atau hanya dijadikan bahan obrolan saja yang tidak meninggalkan jejak keabadian bagi keturunan yang akan datang di masa depan.
Supaya jangan terlalu serius dan tidak mengantuk ibu lely mengajak peserta untuk minum kopi,Selesai minum kopi kita lanjut mengikuti pemaparan nara sumber Menulis memang bukanlah semudah yang kita bayangkan ,apalagi kalau dilakukan oleh kita yang tidak suka membaca, malah lebih sulit lagi. karena menulis adalah keterampilan produktif, yang berarti membutuhkan modal. yaitu banyak membaca dan mengamati fenomena yang ada.
Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan yang kuat mengapa kita ingin menulis buku tersebut?
Beberapa hal yang bisa djadikan alasan untuk menulis di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Sebagai guru bisa jadikan media untuk mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Ibu Musiin memberikan Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer yang bisa dijadikan motivasi penguat untuk menjadi penulis.
Untuk saat ini Menulis mempunyai makna yang luas. Membuat konten sebenarnya adalah turunan dari menulis. Bagaimana sebuah tim kreatif menghasilkan karya jika tidak didahului oleh konsep yang ditulis.
Fokus ke tema pertemuan malam ini tentang Penulisan Buku Nonfiksi. Diskusi kita dimulai dengan mempelajari definisi dari buku nonfiksi.
Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan Isi dari buku nonfiksi adalah informasi,pengetahuan dan wawasan.
Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.
Ciri buku nonfiksi
1. Menggunakan bahasa formal.
2. Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.
3. Ditulis berdasarkan fakta.
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.
5. Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.
6. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.
Jenis Buku Nonfiksi
Ada 2 jenis buku nonfiksi
1. Buku Nonfiksi Murni
2. Buku Nonfiksi Kreatif
Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya.
Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI, ARTIKEL, FEATURE, dll
Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang.
Contoh buku nonfiksi kreatif adalah
1. Biografi
2. Autobiografi
3. Memoar
4. Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi
5. Buku panduan/manual
6. Buku pelajaran/buku teks/pendamping
7. Encyclopedia/kamus
8. Buku catatan perjalanan
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
1. Pratulis
1.1. Menentukan tema
1.2. Menemukan ide
1.3 Merencanakan jenis tulisan
1.4. Mengumpulkan bahan tulisan
1.5. Bertukar pikiran
1.6. Menyusun daftar
1.7. Meriset
1.8. Membuat Mind Mapping
1.9. Menyusun kerangka
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Referensi terdiri dar i :
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
2..Menulis Draf
2.1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2.2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.
3.Merevisi Draf
3.1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
3.2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
4.Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
4.1. Ejaan
4.2. Tata bahasa
4.3. Diksi
4.4. Data dan fakta
4.5. Legalitas dan norma
Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Cara mengatasi
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
wah! lengkap sekali pemaparan dari ibu Musiin,Tinggal bagaimana menerapkannya saja lagi .Mungkin kalau dimasukkan pertanyaan dari peserta akan kelebihan kuota halaman penulisan .Jadi tulisan ini saya akhiri sampai di sini ,semoga ilmu yang di pelajari hari ini bermanfaat. .
Komentar
Posting Komentar