Writer's Block Solution
Resume ke- : 7
Gelombang : 29
Hari/Tanggal : Senin,10 Juli 2023
Tema : Mengatasi Writer's Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr.
Moderartor : Ahmad Fatchudin
Pertemuan KBMN PGRI gelombang 29 kembali dilanjutkan hari senin malam ,10 Juli 2023. Setelah kelar kopdar KBMN ke-2 di Yogyakarta. Tetapi saya tidak bisa mengikuti secara langsung pertemuan ke-7 dan baru saya buka hari ini Rabu,12 Juli 2023.
Moderator Bapak Ahmad Fatchudin membuka pertemuan ke -7 dengan sebuah puisi berjudul "Aku Ingin Jadi Penulis" dan memperkenalkan nara sumber pertemuan ke-7 yaitu bunda Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr,seorang penulis yang berasal dari Subang, Jawa Barat. dan kebetulan juga alumni pelatihan KBMN PGRI gelombang ke-7
Bunda Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr adalah seorang guru SMPN di Subang, Jawa Barat, yang tidak hanya mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan tetapi juga memiliki bakat dan minat dalam menulis.
Sebagai penulis bunda Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr telah menghasilkan karya tulisan yang menginspirasi banyak orang melalui cerita-cerita yang bermakna dan menghibur antara lain berupa karya tunggal "Precious '(2017-2019) yang terdiri dari 12 Bab yang menceritakan perjuangan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.
Kemudian ada kumpulan cerita pendek yang diberi judul "Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja" (2019): Sebuah cerita pendek yang terdiri dari 10 bab, juga dapat dibaca di Wattpad. Cerita ini membawa pembaca melalui perjalanan emosional tokoh utama yang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya.
Ada lagi "Djogja Backpacker" (2019): Sebuah cerita pendek yang terdiri dari 5 bab, tersedia di platform Storial. Cerita ini mengangkat tema perjalanan dan petualangan seorang backpacker di Yogyakarta.
Materi yang diberikan Ibu Ditta selaku narasumber pertemuan KBMN ke-7 mengenai permasalahan di mana penulis merasa ide-nya buntu sehingga ia menghentikan dan tidak lagi melanjutkan tulisannya yang di biasa di sebut Writer's Block.
Sebagai penulis pemula ,saya sering merasakan hal ini .Karena saya tidak terbiasa menulis, kadang -kadang kehilangan ide padahal tahu banyak yang bisa ditulis tapi bingung apa yang harus ditulis ,dan setelah itu tidak berusaha untuk menulis dan beralih untuk mengerjakan pekerjaan yang lain.
Di bagian awal penyampaian materi ,Ibu Ditta memberikan polling kepada peserta untuk mengetahui sebab terjadinya writer'sblock
Ibu Ditta mengaawali materi dengan memberikan polling untuk mengetahui alasan-alasan dibalik writer's block yang dirasakan para peserta. Polling tersebut menyediakan pilihan alasan yang biasa terjadi pada penulis
1. Rasa takut /khawatir
2. Terlalu Perfeksionis
3. Kurang inspirasi
4. Belum punya tujuan
5. Banyak aktivitas/sibuk
6. Mudah lelah
Diantara alasan-alasan itu yang paling saya rasakan adalah kurang inspirasi karena tidak terbiasa dan kurang tanggap terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar.Kadang juga karena lelah karena sudah banyak aktivitas yang lain.
Menurut narasumber Writer's Block ini bisa menjadi virus yang berbahaya. Virus writer's block ini bisa menyerang dalam hitungan detik, menit, jam, hari, mingguan, bulanan, bahkan bertahun-tahun.
Bisa di bayangkan kalau hal ini terjadi bertahun -tahun ,Bisa jadi inilah yang menyebabkan seseorang itu putus asa karena tidak ada tempat untuk menuangkan perasaan dan tidak bisa menuangkannya dalam bahasa tulisan yang walaupun seandainya tidak dibaca orang paling tidak kita sudah tidak menyimpannya di kepala.
Akibat lainnya , kalau seseorang itu tidak bisa menuangkan apa yang di rasakan dan hanya tersimpan di kepala dia tidak akan sanggup menyandangnya akibatnya seseorang itu akan boros bicaranya. sehingga tidak memberikan tempat untuk orang lain untuk menyampaikan isi hati dan pendapatnya.
Namun setiap masalah itu pasti ada solusinya ,Solusi untk writer's block yang diberikan oleh nara sumber adalah dengan mengaktifkan lima panca indra yang dimiliki seorang penulis.
Seandainya seorang penulis memerlukan waktu sementara untuk istirahat daripada aktifitas menulis sewaktu terjadinya writer's block bukanlah sebuah masalah namun diharapkan setelah itu penulis bisa kembali melanjutkan aktifitas menulisnya dengan lebih baik.
Jawaban beragam peserta KBMN pada polling awal menunjukkan bahwa penyebab WB bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Jika Writer's block ini adalah suatu penyakit ,Jika penyebab sakitnya berbeda, tentu obatnya pun akan berbeda.
Tips yang ditawarkan oleh nara sumber untuk mengatasi Writer's block diantaranya Aktivitas membaca, mendengar, melihat, melakukan bisa memberi inspirasi baru untuk kita.Jika penyebab terkena Writer's block adalah karena merasa takut maka mendengar musik relaksasi mungkin dapat membantu.
Menurut nara sumber Terkait rasa takut, satu hal yang perlu kita sadari , ketika kita menulis lalu mempublikasikannya, maka tulisan kita sejatinya sudah milik publik.[21.05, 10/7/2023] Publik berhak membaca termasuk mengomentari isi tulisan kita.Dan kita tidak bisa mengontrol itu.Oleh karena itu, tak perlu khawatir atas penilaian orang lain.
Jika penyebab terkena WB terlalu perfeksionis, ingatlah bahwa terlalu perfeksionis itu bisa membunuh kreativitas. Jika penyebab WB nya karena kurang inspirasi, ya tinggal baca, lihat dengar hal hal baru yg bisa menginspirasi kita. Jika lelah fisik dan mental, maka siapkan waktu yang tepat sebaik mungkin sebagai tempat untuk kita menulis.
Menurut cerita nara sumber dalam sebuah workshop tentang menulis bahkan disebutkan, posisi duduk pun bisa berpengaruh terhadap produktivitas menulis. Oleh sebab itu Hilangkan semua distraksi saat menulis.
Menurut nara sumber belajar konsisten menggunakan alat yang sama dalam menulis (kaitannya dg produktivitas). Jika terbiasa menulis tangan, ya tulis tangan saja dulu Baru kemudian diketik. Jika terbiasa menggunakan handphone tetap saja saja mengunakan handphone Menggunakan alat alat baru terkadang membutuhkan waktu lebih untuk sekedar beradaptasi kembali
Nara sumber juga menyarankan untuk mencoba teknik menulis free writing atau menulis ekspresif.Free writing itu menulis yang mengespingkan terlebih dahulu aturan ketatabahasaan.Mau salah titik koma atau tidak sesuai PUEBI, tidak apa-apa yang penting menulis saja dulu
Kemudian apabila penyebabnya sering lelah fisik, bila sudah terasa lelah baik istirahat dahulu dan apabila sudah di rasa cukup istirahat ,maka aktifitas menulisnya bisa dilanjutkan kembali .Benar kata nara sumber"Lebih baik bangun lebih pagi daripada begadang".
Untuk mengatasi writer's block nara sumber juga memberikan referensi buku-buku dari alumni KBMN yang berkaitan dengan writer's block ,
Komentar
Posting Komentar